Selasa, 25 Mei 2010

PROSES MENYABLON

Perlu diketahui ternyata menyablon sangatlah mudah dan gampang!

Proses dalam menyablon By : Arif Ferdian

Proses penyablonan perlu diperhatikan langkah – langkahnya yang benar agar mendapatkan hasil yang baik seperti yang di inginkan.

Kilasan proses menyablon secara umum

Ø Yang paling pertama kali kita harus mempersiapkan dan mengecek bahan dan alat yang akan kita gunakan sudah siap semua apa belum, kemudian setelah semuanya siap kita menuju langkah berikutnya yaitu membuat film screen yang tentunya kita sudah mempersiapkan setingan atau bentuk gambar yang mau kita cetak dalam film screen setelah itu membuat afdrukan kedalam screen tersebut, tunggu sampai kering jangan terkana sinar (ruang gelap) pengeringan bisa dengan menggunakan bantuan kipas angin.

Ø Lankah yang ke dua, setelah afdrukan kering baru kita mulai apa yang disebut pencahayaan. Pencahayaan adalah proses membuat suatu gambar atau tulisan pada screen yang telah di olesi afdrukan tadi atau disebut juga pembuatan film, kemudian setelah pencahayaan selasai yang kita lakukan adalah membasuh screen atau di semprot dengan pemnyemprot air juga bisa lebih bagus, sehingga terbentuk sempurna dan menunggu kering film yang sudah jadi hinngga bener-bener kering (dijemur).

Ø Langkah ke tiga, setelah siap semua tinggal kita mempersiapkan tinta, screen, rakel (pembagi tinta), dan bahan-bahan lainnya yang perlu di persiapkan.

Ø Langkah penyablonan, “sudahkah melakukan langkah-langkah sebelumnya dengan baik…..?”. Jika sudah let’s practice……

Alat dan Bahan Sablon Manual

Sebelum mempelajari teknik menyablon kita terlebih dulu mengenal alat yang diperlukan untuk meyablon. Alat utama dalalam sablon manual adalah, screen dengan bingkainya, catok, rakel, pelapis atau coater, meja cetak, hair dryer, kipas angin, penyemprot air atau handspyer. Screen Kain monil disebut juga kain gasa atau screen, yaitu kain yang berpori halus yang digunakan untuk proses penyaringan tinta dalam proses penyablonan. Besarnya tinta yang keluar ditentukan dari kerapatan pori-pori kain, semakin besar pori-pori kain semakin besar pula tinta yang keluar. Berikut ini penggunaan screen berdasarkan nomor pada screen.

A. SCREEN

1. Screen 48 T – 55 T

Screen kasar ini memiliki lubang pori-pori cukup besar, sehingga mampu menyalurkan tinta dalam jumlah yang cukup banyak dan tebal. Biasa digunakan untuk media handuk, selimut, karpet dan karung.

2. Screen 62 T

Karena lubang pori-porinya cukup besar maka baik digunakan untuk sablon dasar kaos, sablon dengan teknik foaming, sablon untuk mendapatkan ketebalan tertentu, sablon untuk lem stiker.

3. Screen 77 T

Digunakan untuk menyablon kaos terutama untuk desain yang kecil atau desain raster, baik juga digunakan untuk membuat spanduk.

4. Screen 90 T

Baik digunakan untuk beberapa kain tekstil yang bertekstur halus seperti kain saten dan sutera.

5. Screen 120 T

Digunakan untuk menyablon karton, seng, kayu, kulit, dan kayu.

6. Screen 150 T

Digunakan untuk menyablon kertas dan stiker.

7. Screen 165 T

Screen ini tergolong screen dengan lubang pori-pori halus, baik untuk menyablon plastik, logam dan kaca.

8. Screen 180 T

Biasa digunakan untuk mencetak plastic dan bahan-bahan yang bertekstur sangat halus.

9. Screen 200 T

Biasa digunakan untuk mencetak pada media plastic dengan teknik raster.

Untuk membentangkan screen supaya dapat digunakan untuk proses sablon diperlukan bingkai. Umumnya bingkai berbentuk kotak, tapi ada juga yang berbentuk melengkung atau bentuk lainnya, disesuaikan dengan media cetaknya. Untuk yang menggunakan media datar bingkai kotak biasa digunakan, tapi untuk media yang lengkung seperti ember atau drum maka diperlukan variasi bingkai yang melengkung.

Sebaiknya bingkai tebuat dari bahan yang stabil, tidak mudah susut, kuat ringan, dan tahan terhadap zat kimia. Aluminium sangat baik digunakan untuk produksi masal, karena sangat stabil dan kuat. Untuk bingkai kayu gunakanlah kayu yang benar-benar kering sehingga tidak mudah susut, kuat dan ringan. Salah satu kayu yang baik diguanakan adalah kayu rasamala. Kayu ini kuat, ringan dan tahan terhadap zat kimia.

B. RAKEL

Rakel terbuat dari karet dengan pegangan yang biasanya terbuat dari kayu. Fungsinya untuk menyapukan tinta pada screen sehingga tinta meresap pada pori-pori screen. Menurut bentuknya rakel dibedakan menjadi enam, yaitu :

1. Rakel Tumpul

Bentuknya datar dengan sudut dua yang tumpul. Rakel ini mampu menyapu tinta dalam jumlah yang cukup banyak sehingga baik digunakan untuk bahan kaos, handuk dan selimut

2. Rakel Bulat

Mempunyai ujung bulat dan mampu menyapu tinta dalam jumlah yang cukup banyak dan tebal. Biasa digunakan untuk menyablon tinta yang berwarna menyala dan kontras, misalnya warna rambu-rambu jalan.

3. Rakel Lancip

Rakel ini mempunyai dua sisi miring yang simetris dengan ujung yang lancip dan tampak tajam. Biasa digunakan untuk menghasilkan detail gambar, seperti menyablon foto orang dengan format raster.

4. Rakel Lancip dengan Ujung Datar

Seperti rakel lancip, hanya ujungnya datar, sehingga dapat menyalurkan tinta lebih banyak. Benda-benda yang biasa disablon untuk jenis rakel ini seperti keramik dan kain parasir.

5. Rakel Miring

Mempunyai satu permukaan miring dengan ujung lancip. Rakel jenis ini memindahkan tinta dalam jumlah sangat sedikit. Biasa digunakan untuk media plastic.

6. Rakel Kotak

Bentuknya datar dengan kedua sudut lancip. Biasa digunakan untuk media kertas dengan tekstur kasar.

C. COATER

Terbuat dari aluminium sebagai tempat untuk mencampur larutan afdruk dan alat untuk melapisi screen dengan larutan afdruk. Kedua sisi pinggirnya memiliki ketebalan yang berbeda. Bibir coater yang tebal untuk menghasilkan lapisan yang tebal, sedangkan bibir coater tipis untuk menghasilkan lapisan yang tipis.

D. MEJA SABLON

1. Meja Sederhana Meja kecil berbentuk persegi, dengan alas dari kaca atau tripleks. Sangat praktis untuk proses produksi yang sedikit dan tidak memerlukan ketelitian desain. Sebaiknya alas meja tebuat dari kaca bening yang tebalnya minimal 5 mm, karena selain halus dan stabil, sifat tembus cahaya dari kaca dapat membantu pembuatan mal sablonan untuk desain yang lebih dari satu warna.

2. Meja Panjang

Meja panjang dengan ukuran lebih dari dua meter ini biasa digunakan untuk pembuatan spanduk atau penyablonan kaos dalam jumlah yang banyak. Untuk spanduk bentuk meja sangat sederhana, asal permukaannya datar. Sedangkan untuk kaos diperlukan system rel dan stopper sehingga hasil sablonannya standard an memiliki ketelitian dan ketepatan sablonan. Sistem rel ini membantu screen berpindah tempat dari kaos yang satu ke kaos yang lainnya, tentunya diperlukan stopper untuk menentukan posisi sablon.

3. Rotary Screen

Rotary screen adalah meja sablon yang dapat memindahkan screen dengan cara berputar. Meja ini mempunya dua bagian penting yaitu penampang sablon dan penjepit screen. Penampang sablon biasanya dapat berputar. Dalam meja rotary screen terdapat beberapa penampang ada yang empat, enam, delapan bahkan dua belas. Semakin banyak penampang yang digunakan semakin besar pula putaran dan jarak poros ke penampang. Bagian kedua adalah penjepit screen. Bagian ini dapat tidak dapat berputar, posisinya tetap, biasnya terdapat lebih dari empat penjepit

Biasanya digunakan untuk penyablonan kaos dalam jumlah besar dengan desain yang terdiri dari lebih dari satu warna. Meja ini mampu menghasilkan sablonan dengan tingkat ketelitian tinggi dan mampu menambah produktifitas. Kalau kita mengerjakan sablonan kaos dengan desain lebih dari satu warna, misalnya empat warna, jumlah kaos seratus, jika kita menggunakan meja sablon biasa maka kita akan memerlukan triplek landasan untuk kaos sejumlah seratus. Setiap ganti warna maka tripleks dengan kaos tersebut harus ditaruh dan dipasang kembali pada mal meja sablon. Hal tersebut akan mempengaruhi kecepatan produktifitas dan mengurangi ketepatan sablonan. Lain halnya dengan rotary screen yang mampu mempercepat produktifitas dengan ketepatan yang sempurna. Untuk produksi seratus kaos sebaiknya menggunakan rotary screen dengan penampang yang banyak atau lebih dari enam penampang. Hal tersebut membantu dalam proses pengeringan. Berikut tahapan penyablonan dengan meja rotary screen :

- Proses pengemalan, yaitu pemasangan screen pada penjepit screen dengan tepat sehingga proses penyablonan tidak melenceng . Pasanglah keempat screen tersebut, atur posisinya hingga tepat pada desainnya.

- Proses penyablonan, seperti proses penyablonan biasa hanya penampang meja dapat berputar, hal ini memudahkan kita dalam menyablon ke kaos lainnya. Dalam satu putaran sebaiknya ada proses pengeringan dengan hair dryer sehingga jika putarannya habis diharapkan hasil sablonan pertama sudah kering. Tujuannya untuk mengganti screen dengan warna yang lainnya. Begitu seterusnya sampai warnanya lengkap.

E. ALAT PENUNJANG

1. Hair Dryer atau Kipas Angin Alat ini diperlukan dalam proses pengeringan setelah screen dilapisi larutan afdruk. Untuk hasil lebih bagus dan cepat sebaiknya menggunakan hair dryer.

2. Penyemprot Air Penyemprot air digunakan untuk membersihkan model gambar atau film pada screen yang telah diafdruk. Jika film pada screen menggunakan raster maka sebaiknya lakukan dengan tekanan air yang lemah. Tekanan air yang terlalu kuat mengakibatkan jebolnya hasil afdrukan pada screen. Untuk mengatur lemah kuatnya tekanan air putarlah moncong penyemprot air ke kiri dan ke kanan.

3. Kaca Bening Kaca bening dengan ketebalan minimal 5 mm digunakan dalam proses penyinaran. Berfungsi sebagai penjepit film yang diletakkan di atas screen yang telah ditumpangi film.

4. Busa Busa diletakkan di bagian dalam screen, gunanya untuk mendapat tekanan yang seimbang sehingga hasil penyinaran sempurna. Gunakan busa dengan kekenyalan minimal 24 yang mempunyai tekanan kuat, tidak lembek.

5. Kain Hitam Kain ini berfungsi sebagai penutup bagian belakang screen untuk melindungi gambar screen dari sinar UV.

Ø Untuk lebih jelasnya lagi lakukan seperti halnya berikut…..

1. Tahapan Pra Cetak, yang termasuk dalam tahapan ini adalah :

Proses Design

Proses ini berkaitan dengan ide atau gagasan anda yang diwujudkan dalam suatu suatu proses pencitraan sehingga ide atau gagasan anda tersebut akhirnya memiliki bentuk yang konkret ( biasanya disebut design / artwork ).

Misalkan, anda memiliki sebuah gagasan akan sebuah gambar monyet yang sedang memakan pisang dan anda ingin menambahkan sebuah dialog lucu yang diucapkan oleh monyet tersebut. Pada saat itu, gambaran tersebut hanya ada di benak / imajinasi anda dan belum memiliki bentuk pencitraan yang konkret.

Nah tugas anda selanjutnya adalah mewujudkan gambaran tersebut kedalam bentuk yang konkret, bagaimana caranya ? ada beberapa teknik, misalnya : dengan photography ( mengambil photo monyet yang sedang makan pisang ), dengan gambar tangan ( hand drawing ), dan lain sebagainya.

Pada intinya adalah, proses design mengubah ide / gagasan anda menjadi bentuk yang lebih konkret, yang dapat dilihat oleh semua orang ( kecuali orang buta dan rabun ), dan tujuan akhirnya untuk proses menyablon adalah agar design anda tersebut dapat diolah menjadi Film / Klise Sablon.

Pembuatan Film / Klise Sablon

Sekarang anda telah memiliki design yang siap untuk dicetak, langkah selanjutnya adalah mengolahnya menjadi Film / Klise Sablon.

Proses Stencil / Afdruk

Setelah anda memiliki Film / Klise Sablon, maka saatnya untuk memindahkan gambar / image yang tercetak di film sablon tersebut ke screen, melalui apa yang disebut proses afdruk.

Persiapkan Meja Kerja anda

ini sangat penting sebelum anda memulai proses pencetakan, sehingga saat anda sedang mencetak nanti tidak akan terganggu dengan kegiatan lainnya, misalnya tiba – tiba tinta yang anda gunakan habis, atau anda lupa untuk menyediakan tempat untuk pengeringan media yang baru dicetak, dan lain sebagainya.

2. Tahapan saat Cetak

Saat mencetak yang perlu anda perhatikan adalah penggunaan teknik sapuan rakel yang benar. Karena tugas mencetak sebenarnya sangat sederhana yaitu memindahkan tinta ke media yang diinginkan melalui kain saring / screen.

Selain itu, pelajari sifat – sifat dari tinta cetak yang sedang anda gunakan, karena tidak setiap tinta memiliki karakteristik yang sama. Parameter yang mungkin anda perlu ketahui adalah : kecepatan tinta untuk mengering, biasanya ini menjadi kendala karena tinta yang mengering terlalu cepat di screen akan menghambat proses pencetakan, anda perlu melancarkan kembali pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat oleh tinta yang telah mengering tersebut, karena bila tidak maka hasil cetak tidak dapat terbentuk dengan sempurna.

Catatan : salah satu kelebihan dari tinta plastisol yang digunakan dalam penyablonan t-shirts adalah bahwa tinta jenis ini tidak akan mengering, bahkan bila anda meninggalkannya diatas screen dalam jangka waktu yang lama, karena tinta jenis ini membutuhkan proses curing untuk mengeringkannya.

3. Tahapan Pasca Cetak

Ada tiga hal ( bisa lebih ) yang biasanya perlu anda lakukan setelah anda selesai melakukan pencetakan, yaitu :

Proses Drying

Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering dengan sempurna, bahkan bila anda memegang tinta tersebut dan permukaannya anda rasa telah mengering, belum tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna, oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang anda gunakan. Untuk proses ini anda dapat melakukannya dengan melalui proses alami ( penjemuran – cukup diangin – anginkan saja ) atau dengan bantuan mesin ( kipas angin, blower, dsb. ).

Proses Curing

Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk dapat mengeringkan jenis – jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan dalam temperatur yang sangat panas ( sekitar 143 – 166 0 C ), biasanya dengan menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas temperaturenya ( sekitar 110 – 130 0 C ).

Note:
Banyak praktisi sablon yang sering mengabaikan atau tidak melakukan proses ini dengan cara yang benar, sehingga mengakibatkan buruknya mutu hasil cetak. Bila hasil cetak / print ternyata pecah – pecah, luntur, pudar, dsb., mungkin ada yang salah dengan tahapan pengeringan atau curing yang anda lakukan.

Proses Burning / Pengopenan

Ada jenis – jenis tinta tertentu yang membutuhkan treatment seperti ini, pada dasarnya proses ini membakar / memanggang tinta tersebut sehingga mencapai titik pengeringan yang sempurna.